Review
Production and Partial Characterization of Biosurfactant Produced by Crude Oil Degrading Bacteria
Production and Partial Characterization of Biosurfactant Produced by Crude Oil Degrading Bacteria
Hidrokarbon
terbiodegradasi oleh suatu populasi mikroorganisme yang mengubah dan
mengkonversi substansi berbahaya menjadi bentuk yang tidak berbahaya atau nontoxic. Banyak potensi dari
mikroorganisme dalam mendegradasi hidrokarbon yang sudah ditemukan oleh para
peneliti di dunia. Salah satu karakteristik dari bakteri pendegradasi
hidrokarbon ini adalah kemampuan dalam mengemulsi hidrokarbon dengan
memproduksi zat aktif yang menyebabkan hidrokarbon terdispersi menjadi emulsi
air, microdoplet ataupun micelle yang kemudian ditransport menuju sel.
Serratia marcescens
ditemukan bahwa bakteri ini bisa memproduksi lipopeptida siklik ekstraseluler
bernama serrawettins yang
memperlihatkan aktifitas pembasahan pada berbagai macam permukaan hidrofilik
dan hidrofobik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bakteri pendegradasi
minyak mentah yang potensial memproduksi biosurfactant, mengkarakterisasi
biosurfactant yang terbentuk dan penggunaan potensial pada MEOR.
Medium
yang digunakan pada penelitian ini adalah minyak agar. Minyak mentah yang
digunakan adalah Escravos yang didapatkan pada botol sampling steril di
Perusahaan Petrokimia dan Pengilangan Kaduna, Nigeria.
Pada
jurnal ini dijelaskan bahwa ada beberapa bacteria pendegradasi minyak mentah
yang teridentifikasi diantaranya Vibrio
metschonikovii, Micrococcus kristinae, Bacillus firmus, Bacillus licheniformis,
Bacillus lentus, Sphingomonas paucimobilis, Proteus mirabilis, Proteus
vulgaris, Achromobacter xylosoxidans, Yersinia enterocolitica dan Serratia marcsens. Ditemukan juga bahwa
bakteri pendegradasi hidrokarbon yang paling efisien dan potensial diantaranya Proteus vulgaris, Achromobacter
xylosoxidans, Sphingomonas paucimobilis, Proteus mirabilis, S. marcesens yang
mendegradasi 70-90% minyak setelah 20 hari.
Untuk
aktifitas haemolitik, hanya enam isolate yang ditemukan berperan dalam
aktifitas haemolitik. Isolat-isolat tersebut adalah B. licheformis, M. kristinae, Sphingomonas paucimobilis, B. lentus,
Bacillus firmus dan S. marcescens.
Keenam isolat yang sudah disaring ternyata ditemukan juga dapat memproduksi
biosurfactant dari kemampuan mereka mengemulsi minyak mentah. Emulsifikasi yang
paling besar ditemuan pada S. marcescens
dengan tingkat aktifitas sebesar 87% dan diikuti oleh Bacillus firmus, B. lentus dan P.
paucimobilis.
Dari
jurnal ini dapat diambil kesimpulan bahwa bakteri yang diidentifikasi pada
penelitian ini adalah bakteri pendegradasi aktif minyak mentah dan juga
penghasil biosurfactant. Biosurfactant diproduksi dari S. marcescens yang merupakan penghasil biosurfactant paling
potensial yang sebagian besar lipopeptida. Biosurfactant memiliki aktifitas
emulsifikasi yang tinggi dan memiliki tingkat kestabilan yang luas terhadap pH,
temperatur dan salinitas. Ditemukan juga kemampuan dalam memulihkan minyak yang
didapatkan dari pasir jenuh. Titik kualitas ini menjelaskan fakta bahwa
biosurfactant bisa digunakan untuk pengingkatan pemulihan minyak (enhanced oil
recovery [EOR]) di berbagai macam kondisi lingkungan.
DAFTAR
PUSAKA
Ibrahim,
M.L. ; Ijah, U.J.J. ; S.B. Manga ; Bilbis, L.S. ; Umar, S. 2013. Production and
partial characterization of biosurfactant produced by crude oil degrading
bacteria. International Biodeterioration
& Biodegradation. 81 (2013):
28-34.
0 komentar:
Posting Komentar